Berita terkini dari dalam dan luar negri

Berita Terkini dari dalam dan luar negri

Rabu, 06 Juni 2018

Strategi Membesarkan anak-anak bilingual di Indonesia

Strategi Membesarkan anak-anak bilingual di Indonesia
Strategi Membesarkan anak-anak bilingual di Indonesia

Berita Terkini
- Banyak orang tua menganggap bahwa membesarkan anak-anak mereka untuk berbicara lebih dari satu bahasa akan memberikan anak-anak mereka keunggulan atas anak-anak monolingual. Untuk berkompetisi dalam dunia global, generasi masa depan harus menguasai setidaknya dua bahasa, salah satunya diucapkan secara internasional.

Saya telah membesarkan anak-anak bilingual. Anak-anak saya, berusia 17 dan 11 tahun, mahir dalam bahasa Indonesia dan Inggris dan dapat beralih dengan mudah antara ini untuk topik-topik tertentu.

Membesarkan anak-anak bilingual: sebuah pilihan

Saya selalu ingin anak-anak saya menguasai dua bahasa. Saya mulai berbicara dengan putri saya dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia ketika dia berumur enam tahun.

Tetapi saya sering bertanya pada diri sendiri apa cara terbaik untuk membuat anak-anak saya berbicara bahasa Inggris dan orang Indonesia berbicara dalam bahasa ibu mereka.

Saya menyadari bahwa membesarkan anak-anak secara bilingual membutuhkan suatu kondisi di mana anak-anak saya dapat belajar berbicara bahasa Inggris tanpa gangguan. Ketika saya menerima beasiswa untuk mengejar gelar PhD dalam pendidikan di Melbourne, Australia, saya membawa anak-anak saya bersama saya antara tahun 2011 dan 2015. Situs judi online terpercaya

Paparan yang sering adalah kuncinya

Di Indonesia, membesarkan anak-anak dalam dua bahasa (atau lebih) bukanlah hal baru. Sebagian besar orang Indonesia adalah bilingual atau multibahasa secara default, karena mereka berbicara setidaknya dua bahasa: Bahasa Indonesia dan bahasa etnis mereka (bahasa asli). Dengan demikian, praktik memperoleh bahasa kedua sudah mendarah daging, tanpa orang merencanakan atau memikirkannya.

Paparan bahasa merupakan faktor penting dalam mempelajari bahasa. Memperoleh bahasa asing lebih sulit daripada menguasai bahasa-bahasa etnis, karena bahasa-bahasa belakangan ini diucapkan di mana-mana. Bahasa asing tidak biasa diucapkan atau didengar.

Banyak orang belajar bahasa Inggris dalam format terstruktur di ruang kelas dan forum. Namun, mereka mungkin memperoleh pengetahuan tentang bahasa tetapi gagal menggunakan bahasa dengan benar dalam pengaturan formal ini.

Strategi Membesarkan anak-anak bilingual di Indonesia


Bandingkan hal ini dengan bahasa etnis yang didengar orang dalam kehidupan sehari-hari mereka. Orang-orang mulai terpapar dengan bahasa Indonesia sejak mereka masuk sekolah karena bahasa digunakan sebagai media interaksi dalam konteks formal. Paparan bahasa etnis terjadi sejak bayi, dengan bahasa yang digunakan sebagai media komunikasi di antara anggota keluarga.

Bahasa Inggris adalah bahasa asing yang sebagian besar orang Indonesia tidak berbicara. Hal ini menyebabkan anak-anak terpapar dengan bahasa yang rendah.

Karena belajar bahasa Inggris perlu dilakukan dalam konteks yang terstruktur, aspek alami dari penggunaan bahasa telah menurun. Tetapi anak-anak masih dapat memperoleh bahasa Inggris, sesuai dengan eksposur mereka terhadap bahasa.

Konteks formal dan informal

Anak bilingual biasanya mendapatkan kemampuannya berbicara dua bahasa melalui pemaparan dalam pengaturan formal dan informal.

Dalam konteks keluarga, orang tua adalah faktor kunci.

Dalam menguasai bahasa Inggris sebagai bahasa kedua untuk anak-anak, orang tua perlu memberikan lebih banyak konteks untuk mengekspos anak-anak mereka ke bahasa Inggris untuk memastikan proses belajar bahasa terjadi secara alami.

Berikut adalah setidaknya tiga strategi yang dapat diterapkan orangtua dalam membesarkan anak-anak dwibahasa. Strategi ini diadopsi dari metode yang diperkenalkan oleh ahli bahasa Amerika, Suzanne Romaine, dalam bukunya Bilingualism.

Satu orang tua, satu bahasa

Metode ini berlaku ketika salah satu orang tua berbicara bahasa Inggris hampir sepanjang waktu (jika tidak setiap saat) dan orang tua lainnya berbicara bahasa Indonesia atau bahasa etnis.

Ini akan memberi anak-anak paparan alami simultan untuk kedua bahasa. Untuk melakukan ini, orang tua harus kompeten dalam bahasa Inggris.

Rumah versus sekolah

Dengan metode ini, orang tua dapat memberi tahu anak-anak untuk berbicara bahasa tertentu dalam konteks tertentu. Misalnya, anak-anak diminta untuk berbicara bahasa Inggris di sekolah, sedangkan di rumah mereka didorong untuk berbicara bahasa Indonesia. Strategi satu bahasa berbasis konteks ini dapat diimplementasikan sebaliknya.

Strategi Membesarkan anak-anak bilingual di Indonesia


Saya telah melihat banyak orang tua yang tidak kompeten dalam bahasa Inggris mengirim anak-anak mereka ke sekolah-sekolah di mana bahasa Inggris adalah bahasa utama karena mereka tidak mampu mengajar bahasa Inggris di rumah.

Konversi alami

Cara ketiga yang dapat dipilih orang tua adalah menyediakan konteks di mana kedua bahasa (Indonesia dan Inggris) digunakan. Orangtua sendiri mengganti bahasa, dan mereka perlu melakukan hal ini sejak kapan anak-anak mereka lahir, sehingga mereka terpapar dengan bahasa sejak bayi. Sekali lagi, untuk melakukan ini, orang tua harus bisa menggunakan bahasa Inggris dengan mahir.

Strategi yang ada bagi orang tua untuk memilih anak-anak mereka untuk mendapatkan bahasa Inggris tanpa kehilangan bahasa Indonesia dan etnis mereka.

Fenomena anak-anak yang terpapar bahasa Inggris tetapi tidak dapat berbicara bahasa lokal dengan benar telah mendorong perdebatan tentang cara terbaik untuk mengajarkan bahasa Inggris kepada anak-anak karena dapat menyebabkan hambatan komunikasi. Tidak ada orang tua yang menginginkan ini terjadi. Oleh karena itu, mereka perlu bijaksana dalam mengekspos anak-anak mereka ke bahasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar