Berita terkini dari dalam dan luar negri

Berita Terkini dari dalam dan luar negri

Tampilkan postingan dengan label berita dunia. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label berita dunia. Tampilkan semua postingan

Rabu, 20 November 2019

LBH Surabaya Ungkap Latihan Militer di Permukiman Pasuruan

LBH Surabaya Ungkap Latihan Militer di Permukiman Pasuruan

Warga Desa Wates, Kecamatan Lekok, kabupaten Pasuruan, Selasa (19/11) siang, dikagetkan oleh bunyi rentetan tembakan. Suara tersebut berasal dari senjata sejumlah sosok berseragam militer yang berlatih perang di sekitar pemukiman warga.

Hal itu diungkapkan oleh Kepala Divisi Tanah dan Lingkungan YLBHI-LBH Surabaya, Moh Soleh. Berdasarkan laporan warga yang diterima pihaknya, suara tembakan tersebut terjadi sekitar pukul 12.00-14.00 WIB.

"Informasi kita dapatkan sekitar pukul 12.00-14.00 WIB, kita dikirimi video itu oleh warga, yang kemudian terlihat ada latihan militer di tengah pemukiman warga," kata Soleh, kepada Poker online terpercaya, Rabu (20/11)


Mendapatkan laporan itu, Soleh pun langsung mendatangi lokasi. Kemudian diketahui bahwa latihan militer tersebut tak disertai dengan laporan terhadap Kepala Desa Wates dan para warga setempat.

"Setelah kita datangi ke lokasi, memang menurut warga, itu tidak ada pemberitahuan sebelumnya bahwa akan ada latihan di tengah pemukiman warga. Warga sempat kaget juga karena di siang hari waktu mereka istirahat, anak-anak madrasah juga lagi bersekolah dan kaget," kata dia.

Kendati tak ada korban jiwa dan kerusakan rumah warga, LBH Surabaya mengecam aksi latihan militer di tengah pemukiman itu. Menurut Soleh hal itu tentu menimbulkan trauma bagi warga setempat.

Soleh berencana melaporkan hal ini ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM). Ia menilai oknum tentara yang berlatih militer di wilayah pemukiman warga telah mengganggu hak atas rasa aman dan ketentraman.

"LBH Surabaya sangat mengecam tindakan latihan militer di tengah pemukiman warga, yang terjadi di desa Wates, Lekok, Kabupaten Pasuruan itu. Tentu itu melanggar pasal 28G UUD 1945, yang mengatur tentang hak atas rasa aman dan ketentraman" ujar Soleh.

Soleh menganggap pelaporan ini diperlukan sebab pada Juli 2019 lalu, seorang warga Desa Semedusari, Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan, terluka akibat peluru nyasar. Desa Semedusari sendiri terletak tak terlalu jauh dengan Desa Wates.

Kedua Desa tersebut, kata Soleh, merupakan dua dari sepuluh desa di Kecamatan Lekok dan Kecamatan Nguling, Kabupaten Pasuruan, yang bersengketa dengan Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) TNI AL.

"Kita akan mendorong Presiden Joko Widodo, untuk segera menyelesaikan konflik yang terjadi di 10 desa di Kabupaten Pasuruan tersebut, karena kalau kemudian konflik ini tidak segera diselesaikan tentu akan kemudian mengancam ribuan warga yang ada di sana," kata dia.

Pihak TNI dan Polri belum memberi tanggapan perihal latihan militer ini.

Kamis, 14 November 2019

Pengebom Medan Tak Beraksi Sendiri, Polisi Buru 1 Pelaku

Pengebom Medan Tak Beraksi Sendiri, Polisi Buru 1 Pelaku

Wakapolda Sumatera Utara Brigjen Pol Mardiaz Kusin Dwihananto mengatakan Tim Densus 88 masih melakukan pengejaran terhadap sosok yang diduga pelaku bom bunuh diri melakukan aksinya di Mapolrestabes Medan. Kepolisian menyebut sosok tersebut sebagai imam.

Terduga pelaku RMN yang meledakkan bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan pada Rabu (13/11), menurut polisi tak beraksi sendirian.

"Saat ini kita masih mengejar sosok yang disebut imam-nya. Kita sudah mengantongi identitasnya," kata Mardiaz di RS Bhayangkara Medan, Rabu malam (13/11).

Sejauh ini, kata Mardiaz, Kepolisian telah menggali keterangan dari sejumlah saksi yang diduga memiliki kaitan dengan terduga pelaku bom bunuh diri. Penggeledahan sejumlah lokasi juga telah dilakukan.

"Dari penggeledahan di rumah terduga pelaku bom bunuh diri, ditemukan busur panah dari besi, kemudian ada ditemukan pipa, tapi dari bambu. Dan juga telah dilakukan olah TKP Tim Inafis dan besok kita sampaikan hasilnya" jelasnya.

Ledakan terjadi di Mapolrestabes Medan pada Rabu pagi kemarin (13/11). Setelah melakukan penyelidikan, Kepolisian menyebut ledakan tersebut berasal dari bom bunuh diri.

Sekitar pukul 08.20 WIB, RMN tiba di Mapolrestabes Medan. Dia lalu diminta petugas untuk melepaskan jaket dan penutup wajah atau sebo. RMN tidak keberatan.

Dia kemudian menuju gedung tempat pembuatan surat keterangan catatan kepolisian (SKCK). RMN sempat berada di ruang tunggu dan berbaur dengan masyarakat yang ingin membuat SKCK.

Setelah itu, RMN menghampiri anggota polisi yang baru selesai apel di lapangan. Saat itulah bom meledak, yakni pada pukul 08.45 WIB. RMN tewas di tempat.

Kepolisian menyebut ada 6 korban luka akibat bom tersebut. Empat diantaranya adalah personel polisi, satu orang pegawai lepas, 1 orang warga sipil. Tak ada korban jiwa selain RMN.

Polisi langsung menggeledah kediaman RMN di Jalan Jangka, Gang Tenteram, Kecamatan Medan Petisah, Medan, Sumatera Utara, poker online terpercaya. RMN merupakan seorang pria kelahiran Medan, 11 Agustus 1995.

Mabes Polri kemudian meminta ada peningkatan kewaspadaan dan pengamanan di seluruh kantor polisi di Indonesia.

"Sesuai dengan standar pengamanan prosedur untuk seluruh anggota Polri melaksanakan peningkatan kewaspadaan," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Dedi Prasetyo, Rabu (13/11).

Selasa, 22 Oktober 2019

Polisi Sebut Eggi Sudjana Kenal Tersangka Kasus Bom Ketapel

Polisi Sebut Eggi Sudjana Kenal Tersangka Kasus Bom Ketapel

Polisi menyatakan tokoh Persaudaraan Alumni (PA) 212 Eggi Sudjana mengenal SH, salah satu tersangka perencanaan peledakan bom ketapel saat pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

SH termasuk salah satu tersangka yang tergabung dalam grup WhatsApp berinisial 'F' berisi percakapan tentang informasi Poker online terpercaya yang diungkap polisi.

"Ya SH dan Eggi saling mengenal," kata Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Suyudi Ario Seto saat dikonfirmasi, Selasa (22/10).

Suyudi mengatakan hubungan keduanya yang saling kenal membuat Eggi dimasukkan ke dalam grup WhatsApp tersebut. Dari pengakuan Eggi, ia sekadar dimasukkan dalam grup WhatsApp.

"Keterangan yang bersangkutan (Eggi) dimasukkan dalam grup," ujar Suyudi.

Kasus ini membuat polisi kembali menangkap Eggi setelah sebelumnya penahanan Eggi sempat ditangguhkan. Polisi juga menyita sebuah ponsel saat menggeledah rumah politikus PAN tersebut.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono menuturkan Eggi dibawa ke Polda Metro Jaya untuk diminta keterangan terkait keanggotaannya dalam grup WhatsApp 'F'.

"Ada enam saksi yang diperiksa, termasuk pak Eggi Sudjana," kata Argo.

Menurut Argo, Eggi pernah diajak untuk ikut serta dalam perencanaan bom ketapel itu. Namun Eggi disebut tak memberi respons atas ajakan tersebut.

"Beliau ditawari dalam japri-nya dikatakan bahwa mau buat bom nitrogen mau nyumbang tidak, tapi beliau tidak respons, makanya yang kita ajak ke PMJ untuk dimintai keterangan," tutur Argo.

Polisi telah memulangkan Eggi setelah diperiksa sebagai saksi.

Minggu, 28 April 2019

Anies soal Saran Ahok Terkait Banjir: Ya Dari Dulu Begitu

Anies soal Saran Ahok Terkait Banjir: Ya Dari Dulu Begitu

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menanggapi singkat soal pesan mantan gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) soal banjir Jakarta.

Sebelumnya, Ahok turut mengomentari banjir di Ibu Kota melalui akun twitternya @basuki_btp.

Dalam akunnya, Ahok membalas cuitan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho soal banjir. Ahok meminta agar masyarakat saling membantu warga yang banjir. Ia juga mengingatkan agar masyarakat lebih waspada menghadapi luapan air.

"Kepada warga DKI, harap waspada terhadap banjir. Mari fokus untuk membantu para korban banjir. Dan jangan membuang sampah sembarangan," kicau Ahok di akun Twitter-nya, Jumat (26/4).

Merespons cuitan Ahok, Anies menyebut hal tersebut adalah hal yang biasa. "Ya, ya, dari dulu begitu," kata Anies singkat di Jakarta, Sabtu (27/4).

Diketahui banjir di Jakarta yang terjadi sejak Jumat (26/4) lalu merendam sejumlah titik di Jakarta di kawasan Jakarta Timur dan Selatan. Sampai dengan pukul 06.00 WIB daerah yang masih terdampak banjir Pengadegan, Rawa Jati, Pejaten Timur, Kebon Baru, Bangka dan Petogogan.

Kemudian Pondok Pinang, Pondok Labu, dengan ketinggian banjir berkisar antara 10 cm sampai dengan 20 cm. Sedangkan untuk Wilayah Jakarta Timur ada di Cawang, Kampung Melayu, Bidara Cina dan Kebon Manggis dengan ketinggian banjir berkisar antara 10 cm sampai dengan 225 cm.

Anies menyatakan penyebab banjir ialah karena air kiriman dan karena sampah luar Jakarta. Menurutnya, DKI harus menunggu proyek pemerintah pusat berupa dua bendungan yang dibangun di Ciawi sebagai jawaban membenahi banjir di Jakarta.

"Karena itu harus diperbaiki benar hulunya. Ditandai dengan ada pembangunan dua dry dam yang nantinya diperkirakan bisa mengurangi banjir hingga 30 persen," tutup casino poker.

Anies mengatakan para petugas sudah siaga menghadapi banjir yang airnya datang dari hulu.

"Semua petugas kita siaga, setiap ada pergerakan air laut langsung yang dibarengi perubahan (tinggi) di pintu air. sehingga aliran air dari hulu bisa segera tuntas," kata Anies.

Dia menilai solusi mengatasi banjir adalah pengendalian air dari hulu.

"Lihat yang ada di Bekasi, warga mengeluhkan di sana, tidak ada hujan tapi banjirnya sampai sepaha dan [biasanya] tidak pernah mereka mengalami itu. Jadi kalau kita fokus ini kampung A, kampung B, kampung C, itu gejalanya aja. Masalahnya apa? Masalahnya adalah volume air dari hulu tidak dikendalikan," kata Anies.

Jumat, 26 April 2019

Pelapor Akan Seret Andre Taulany Jika Bohong soal Peretasan

Pelapor Akan Seret Andre Taulany Jika Bohong soal Peretasan

Seorang pengacara bernama Muhammad Firdaus Oiwobo menegaskan akan menyeret Andre Taulany ke ranah hukum jika berbohong soal pengakuan peretasan akun instagram milik istrinya, Erin Taulany. Bahkan dia berharap kedua orang tersebut dapat menjadi tersangka.

"Ketika Polda Metro Jaya bilang akun ini tidak diretas saya akan melaporkan Andre Taulany, karena ancaman hukumannya sama dengan istrinya enam tahun. Saya minta Polda Metro Jaya untuk menahan kedua orang ini kalau seandainya terbukti melakukan pelanggaran pidana UU ITE," ujarnya di Polda Metro Jaya sebelum diperiksa polisi, Jumat (26/4).

Namun jika akun Erin terbukti diretas, maka Firdaus akan meminta supaya polisi mencari orang yang meretas akun tersebut. Meski demikian dia mengaku akan menunggu keterangan dari polisi apakah benar akun tersebut diretas atau tidak.


Meski demikian, Firdaus meyakini jika akun Erin tidak diretas. Keyakinannya itu karena beberapa saat usai mengunggah foto calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto di akun instagram story @erintaulany dengan keterangan 'gila', akun tersebut masih mengunggah kegiatan makan-makan keluarga yang dilakukan.

Firdaus kemudian ingin agar polisi menetapkan keduanya menjadi tersangka jika terbukti bersalah.

"Iya (Erin) sampai jadi tersangka, bahkan Andrenya pun saya ingin jadikan tersangka kalau dia melakukan berita bohong. Saya akan menjadikan dia tersangka nanti," ujarnya.

Tak Ingin Dihentikan

Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombes Adi Deriyan mengatakan laporan yang dilayangkan oleh Firdaus akan dihentikan jika terbukti akun @erintaulany diretas. Alasannya karena tidak ditemukan niat dan kesengajaan untuk melakukan pencemaran nama baik seperti yang dituduhkan.

"Nanti kita lihat apakah wujud penghackeran itu ada kalau memang ada nanti kita publish, kita kasih tahu kalau ada wujud penghackan terhadap akun milik istrinya, karena kan wujud perbuatan itu dengan sengaja, kalau memang tidak ada niat dan kesengajaan dari si pelaku, dalam hal ini yang dituduhkan adalah istri Andre Taulany, ya tidak bisa kita lanjutkan," ujarnya di Polda Metro Jaya, Jumat (26/4).

Namun Firdaus tidak terima jika itu dilakukan. Menurut dia polisi harus mencari tahu siapa yang melakukan peretasan dan telah mencemarkan nama Prabowo Subianto tersebut.

"Iya itu (yang meretas) dipanggil. Kita kasih keleluasaan kepada polisi supaya ada tersangka dalam kasus ini. Kalau ini dihentikan kita juga tidak terima," tuturnya.